Sabtu, 20 Juni 2009

FIRST SESSION OF DEBATE CANDIDATE FOR INDONESIAN PRESIDENT 2009/2014

Oleh : Ardi Tahu

This is my opinion about debate candidate on 1st session for Indonesian President 2009/2014. You know that Indonesian have three candidate for the general election on next month (08/07/'09). And this time is very special because each candidate must be tell the voters about their program for next five years. That means voters "Indonesian People" very carefull for this moment. Indonesian people more serious than five years ago. Maybe they need a very strong leader to take this country come out from economic crises and build the strong civil society,political institution,a clean government and good governance. So KPU as Indonesian general election commission make mechanism or new trade/culture in Indonesian politics named debate candidate. They must be share their program on television and sure Indonesian people hope that'll born a hot debate but keep move on fair spirit.

But what happen on first session of debate candidate. If you watched television or listen to the radio, you must know that cool debate on going. That sure so far from publics want to be. Megawati Soekarnoputri likely has no idea. She tell the program, but there wasn't a new idea or new design that she share to the publics. And i think is very important to make sure that Indonesian people and country not only need a charismatic leader but also smart maybe on experience their program by simple but sitemic words. I think that is zero for Megawati. But i like Prabowo Subianto. He is Megawati's partner for vice president. I think he has more complete quality than Megawati. He well on speak english, and every time when i ever seen him on television,he looks like most powerfull or strong and very smart on tell what's he doing if become a vice president. In other hand many young of Indonesian like him. He looks like cahrismatic and energic . Maybe he'll be a balance man for Megawati's leadership. And you know i also interest with him. Especially his comment and idea about new Indonesian, that he said a new indonesian need a strong leader and new way and system on economyc. He named his economyc design as peoples economyc that in Indonesian said Ekonomi Kerakyatan.

How about Soesilo Bambang Yudhoyono. I think he still strong and get more support from public. He share his program by the simple way but too sistemic. He tell what's wrong with Indonesian how can he make solution for those problem if voted on this general election. Not only strong on share his program,he also looks like more smart than the other candidate. I like him because he and his partner Boediono shown low profile although he is incumbent for this time. There is no comment for SBY, that only he is incumbent and i predict he'll get much simphatic from public. And you know that his trackrecord was very clean since sit on bearucracy. And his motto for this time is be continued. He was very humble i seen.

Muhamad Jusuf Kalla is third candidate. His partner is Wiranto.Very interesting if we ever seen Jusuf Kalla on television. He looks like wellcome. He show himself to public as humoriest man. By his smile and laughing. That is contrast with Soesilo or Megawati. I predict that public, especially woman and young too like him. But on this debate he looks same Megawati. Likely have no idea. And he share his program with a bad language. I don't know what's wrong with him. Because before this debate, that is on other television program he looks like smart and stand with hot opinion and argument about strong and effectyve leader. Maybe i have other opinion if Wiranto, Kalla's partner stand and share their design about new Indonesian. I think he is smart man when share his perspectyve on television. But i'm not interest with him. I think he is too near with moeslim radical in Indonesian. Just privelege opinion about him.

So...since now...we wait and see what happen on second session for debate candidate. Me...like as most indonesian people want on next session, each candidate come with their new way but smart on speak and also keep low profile...!!!

Rabu, 17 Juni 2009

MARIA MAGDALENA

Membedah sosok Maria Magdalena dalam Novel The Da Vinci Code menurut perspektif Tradisi Gereja “

Artikel singkat ini akan diawali oleh sebuah pertanyaan pembuka:

Betulkah Yesus pernah menikah dengan Maria Magdalena?
Leigh Teabing menyatakan bahwa perkawinan mereka adalah bagian dari catatan sejarah.
Ia menyatakan bahwa tradisi Yahudi waktu itu melarang seorang pria hidup melajang.


Perkawinan Yesus dan Maria Magdalena tidak ada dalam catatan sejarah mana pun. Bahkan legenda tentang Maria Magdalena dari Prancis bagian Selatan, yang digembar-gemborkan oleh Brown sebagai ringkasan ingat-ingatan yang sungguh terekam mengenai Maria Magdalena, tidak pernah memuat indikasi bahwa Maria Magdalena adalah istri Yesus. Ide tentang perkawinan antara Yesus dan Maria baru diungkapkan secara jelas mulai abad ke-20, dalam karya-karya populer seperti novel The Last Temptation of Christ ( Kazantkis, 1951) atau opera Jesus Christ Superstars ( Webber dan Rice, 1971). Keduanya kemudian di filmkan.

Apakah dengan tetap tidak menikah , Yesus telah melanggar tradisi Yahudi yang penting ?

Benar bahwa menikah telah menjadi aturan Yahudi abad pertama, tetapi tidak berarti bahwa lelaki yahudi yang tidak menikah dianggap abnormal atau menjadi skandal. Ada beberapa alasan yang kuat sehingga Yesus tidak menikah :

Pertama….Yesus adalah pengkhotbah keliling yang mendapat wahyu khusus dari Allah untuk mewartakan kerajaan Allah. Karena peranan khususnya ini, Yesus mempertimbangkan bahwa bijaksanalah untuk menjauhkan diri dari suatu relasi seperti perkawinan.

Kedua….Ada sebuah sekte Yahudi yang disebut Esseni, yang hidupnya mencerminkan sikap eskatologis; mereka menantikan kedatangan hukum yang baru. Kelompok Esseni di Qumran, tempat yang biasa dihubungkan dengan Gulungan Laut Mati, sebagaimana dokumen Kelompok Esseni ditemukan, sebagian besar adalah lekaki yang selibat. Mereka menghayati kehidupan komunal. Beberapa ahli kitab suci menduga bahwa Yesus mungkin dipengaruhi olek kelompok Esseni, sebagaimana saudara sepupunya, Yohanes Pembaptis, hampir pasti dipengaruhi oleh kelompok ini.

Ketiga….Merujuk pada hidup Santo Paulus yang juga adalah orang Yahudi dan pengkhotbah keliling juga. Dia menyatakan dalam surat pertamanya kepada jemaat di Korinthus, bahwa lebih baik tidak menikah. Ia menwarkan alasan yang serupa dengan yang disebutkan di atas; kedatangan Yesus untuk kedua kalinya akan terjadi pada generasi waktu itu; dunia sebagaimana orang tahu akan hancur. Dengan demikian, lebih baik tidak memperumit hidup seseorang dengan ikatan perkawinan.

Dengan pemikiran Eskatologis pada waktu itu dan penerimaan peran sebagai pengkhotbah keliling dan guru seperti Yesus dan Paulus, bukankah hal yang masuk akal atau normal jika orang yahudi memilih untuk tidak menikah. Hal ini tidak selalu terkait dengan adanya anggapan bahwa hidup selibat itu lebih tinggi atau lebih mulia daripada perkawinan.

Selasa, 16 Juni 2009

MANGGARAI BARAT 2010 BUTUH PEMIMPIN ALTERNATIF

Oleh: Adrianus Tahu

Gema otonomi daerah telah memindahkan lokus pertarungan politik dari aras nasional ke tingkatan lokal. Idealnya, ini menjadi momentum membawa daerah menjadi selangkah lebih maju lagi. Di mana cita-cita lama untuk memaksimalkan segenap potensi daerah demi kesejahteraan masyarakat daerah itu sendiri tercapai. Tapi sejauh bercermin pada realita, harapan seperti itu belum sepenuhnya terwujud. Sepertinya ada problematis yang memang sudah inheren dalam penciptaan sebuah kebijakan baru, yaitu pemanfaatan celah-celah kebijakan tersebut demi pemenuhan peruntungan pribadi. Tak ayal lagi, otonomi daerah hanyalah sebuah konsensus politik antara elit politik nasional dan lokal guna meredam ekspresi ketidakpuasan masyarakat di daerah terhadap ketidakmerataan pembagian kue-kue pembangunan.

Manggarai Barat sebagai salah satu arena lokalisir konsensi politik tadi, termasuk yang strategis bagi petarung-petarung politik tingkat lokal. Di sana ada binatang langka komodo yang telah menjadi ikon pariwisata nasional bahkan dunia. Belum lagi aset-aset wisata dan potensi lokal lainnya, baik yang sudah dimanfaatkan, maupun yang baru sampai pada level potensial. Selama dua tahun kepemimpinan bupati perdana, telah terwujud beberapa pencapaian yang cukup fenomenal seperti pembangunan sarana dan pra sarana fisik pelayanan publik. Hanya patut disayangkan karena keberhasilan tersebut oleh masyarakat setempat sering diapresiasi secara berlebihan sebagai jasa rejim lokal, yang dengan sendirinya mengkerdilkan aspek kewajiban negara terhadap warganya. Hal ini memang sepenuhnya tidak salah, karena berangkat dari konsep pembangunan, yang lebih menekankan aspek fisik dan menempatkan pemerintah sebagai aktor utama.Padahal tolok ukur keberhasilan kepemimpinan sebenarnya adalah sejauh mana seluruh masyarakat lokal diberdayakan untuk aktif terlibat dalam segala lini pembangunan daerah. Keterlibatan itu diformat dalam program yang sangat terpadu dan komprenhensif, di mana masyarakat lokal disadarkan betapa mereka adalah aktor sebenarnya dari kemajuan daerah. Pemerintah daerah hanyalah agen negara yang memfasilitasi proses tersebut.

Jelang pilkada 2010, konstelasi politik lokal manggarai barat, bakal diramaikan oleh debat kusir soal track record dari setiap calon yang akan maju. Lagi-lagi perdebatan tidak akan lari jauh dari aspek relasi sang calon dengan masyarakat lokal. Menjadi peruntungan ganda bagi rejim lokal yang tengah berjalan, yaitu jalinan komunikasi politik lewat relasi personal, kultural, dan birokratis telah mengakar sangat kuat pada masyarakat pemilih. Apalagi jika diwarnai oleh sedikit money politik, yang dipoles dengan begitu tidak transparan lewat pemberian barang-barang sembako. Sementara bagi politisi lain yang belum begitu populer, strategi klasik seperti black campaign dengan referensi kebobrokan rejim lama pasti dipilih sebagai kartu truf untuk memenangkan pertarungan. Menjadi semakin tidak elegan bila diembel-embeli improvisasi janji tak pasti.

Konteks perpolitikan lokal manggarai barat akan stagnan jika bumbu-bumbu demokrasi yang mewarnai kehadiran pemimpin baru hanya mengulangi bentuk lama. Tentu saja akibat lebih lanjutnya adalah lahirnya pemimpin baru dengan gebrakan dan kebijakan klasik. Regim lokal yang mati kreasi untuk melayani publik, tetapi semakin kreatif mengisi kantong pribadi. Sangat disayangkan jika dibiarkan begitu saja terjadi. Seolah-olah Manggarai Barat kehabisan kader-kader leader yang betul-betul punya idealisme memperhatikan kepentingan rakyat. Untuk itu harus ada penyatuan persepsi dari segenap komponen masyarakat manggarai barat, baik yang di daerah maupun di luar sana, bahwa ajang pilkada kali ini bukanlah semata ruang gagah-gagahan perebutan prestasi, prestise, dan kebutuhan ekonomis, tetapi arena mempertontonkan atensi dan idealisme murni melayani masyarakat.

Pemilihan secara langsung sejatinya dijadikan momentum untuk memaksa masyarakat manggarai barat mengabaikan keterikatan politik, personal, dan kultur dengan tokoh-tokoh mapan saat ini tapi mencari dan mendukung tokoh alternatif yang lebih concern terhadap pemberdayaan masyarakat lokal. Tokoh alternatif yang dimaksud adalah, calon pemimpin yang benar-benar baru dan tidak berasal dari rejim yang tengah berkuasa. Demi menghindari pengulangan pada tataran pembuatan kebijakan dan untuk revitalisasi totalitas keberpihakan kepada rakyat manggarai barat menyeluruh. Untuk itu, dibuat sebuah mekanisme fit and propern tes yang sedemikian ketat dengan beberapa para meter seperti integritas moral baik, kapasitas intelektual memadai, dan punya grand program yang revolusioner, visioner, dan akomodatif terhadap daerah. Integritas moral bisa dilihat mulai dari lini kehidupan pribadi para calon hingga dosa masa lalu terhadap masyarakat lokal. Kemudian, kapasitas intelektual tidak hanya ditilik dari tingkatan pendidikan formal, tetapi juga sejauh mana calon tersebut mampu menerjemahkannya ke wilayah praksis, sehingga kemudian tidak menjadi pemimpin yang cuma kaya gelar akademis tapi melempem di tataran realisasi. Sementara grand program yang komprenhensif didasari oleh pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang segenap potensi dan persoalan lokal, yang memungkinkan sang calon bisa memetakan persolan dan mebuat sebuah strategi penyelesaian yang jitu.

Agar mekanisme fit and propern test betul-betul independen dan menjadi media agregasi kepentingan seluruh masyarakat Manggarai Barat, sebaiknya segenap elemen masyarakat terwakilkan di dalamnya, seperti tokoh masyarakat , tokoh agama, tokoh adat, ormas, akademisi, mahasiswa, dan LSM. Sama sekali tidak bermaksud menyepelekan peran parpol sebagai wadah penyaluran agregasi kepentingan politik. Dan juga, tidak serta-merta mendukung wacana calon independen yang tengah berkembang saat ini. Tetapi lebih sebagai bentuk kepedulian terhadap aspirasi yang tidak tertampung di wadah besar, namun sejatinya merupakan keprihatinan bersama dan urgen kedaerahan Sehingga kemudian, apa pun kendaraan politik yang dipakai oleh setiap calon, penentuan final tetaplah pada fit and propern test, sebelum mereka disandingkan di hadapan masyarakat pemilih .

Selain soal aturan main dan pelaksananya, kerangka fit and propern test juga dilengkapi dengan konsep-konsep bersama berdasarkan kajian yang mendalam dan komprenhensif tentang Manggarai barat. Konsep-konsep itu selanjutnya dikomparasikan dengan design plan dari setiap calon. Diharapkan hasil komparasi pemikiran ini memperlihatkan kapasitas, kompetensi, dan kredebilitas kepemimpinan para calon. Dengan sendirinya, akan muncul sebuah rekomendasi yang menuntun masyarakat pemilih untuk berpihak pada calon yang lebih pantas. Rekomendasi tersebut bisa saja tidak dibuat oleh tim propern and test, tetapi merupakan reaksi awal dari masyarakat pemilih dengan panduan beberapa parameter tadi. Untuk itu, proses fit and propern test harus transparan dan memungkinkan seluruh masyarakat manggarai barat bisa mengaksesnya baik secara langsung maupun tidak langsung.

Sebelum sampai di sana , alangkah baiknya jika momentum pra pilkada dijadikan sebagai saat yang tepat untuk mebuat riset tentang siapa calon pemimpin alternatif manggarai barat nanti. Komponen masyarakat manggarai barat yang terdidik dan punya pemahaman politik cukup baik diharapkan menjadi garda terdepan untuk proses tersebut hingga pada tahap menyukseskannya. Pencerahan yang masuk akal terhadap masyarakat pemilih, dan strategi kampanye yang menyentuh empati adalah pilihan gerakan untuk menyukseskan calon pemimpin alternatif . Tentu hal ini sangat berat diejawantahkan, mengingat tercerai berainya masyarakat terdidik manggarai barat dalam corong dan kepentingan politik yang beragam. Tetapi apakah kepentingan politik scope terbatas itu begitu penting sehingga harus dibayar mahal oleh seluruh masyarakat manggarai barat. Bukankah lebih bijak bila dibalik yaitu kepentingan politik kecil kita dikorbankan demi sesuatu yang lebih besar yaitu masyarakat manggarai barat yang sejahtera dan berkeadilan sosial......

KUMENCINTA KARENA CINTA

Oleh : Ardi Tahu

Seulas senyummu lukiskan berjuta rasa hati

Terbersit sendumu paparkan selaksa gejolak jiwa

Selalu bilang semua tulus ini darimu

Kisah kita indah karena dirimu

Bukan maksud hati mengingkarinya

Hanya ingin dipahami apa adanya

Caraku memberi rasa tak selalu indah

Sederhana hingga tak terasa

Qmencintaimu hanya karena cinta

Qmerindumu hanya karena rindu

Seberapa pun itu tak berkenan

Jaga hati untuk satu hati

Karena cinta kita tak butuh alasan

Indah semburat senja tak pernah terasa

Setiap kamu teriakan tudingan tak beralasan

Selalu aku yang ingin diperhatikan

Selalu aku yang egois pada kata dan tingkah

Kuakui salah dalam banyak hal

Tapi tak harus berhenti berharap

Terngiang selalu di benak mu

Tunggu aku walau itu tak pasti

Sabtu, 13 Juni 2009

TERIMA KASIH

Kasih ku
Aku menjadi orang yang berbeda,
Orang yang lebih baik,
semenjak kita bertemu pertama kali

Kejujuranmu membantuku
melihat kelemahan-kelemahanku,
dan dukunganmu membantuku
mengubahnya menjadi kekuatan

Terima kasih,
Terima kasih karena telah menjadi teman sejatiku
karena tidak menyatakan hal-hal
yang kau anggap aku ingin mendengar,
melainkan karena menyatakan hal-hal
yang harus aku ketahui

Kaulah salah satu dari segelintir orang
yang kupercaya kala kau menyatakan keapadaku
bahwa aku telah melakukan dengan baik,
sebab kaulah seorang dari segelintir
yang akan menyatakan kepadaku
kala aku dapat melakukan lebih baik

Kau menantangku
agar menjadi yang terbaik semampuku
dengan menerima dan mengapresiasiku
kau membantuku
belajar menerima
dan mengapresiasi diriku.
Terima kasih telah menjadi guruku!

Aku tiada berdaya, kau mendukungku
Aku gelisah,kau menenangkanku
Aku bodoh, kau menerimaku
Terima kasih........

Dan sekarang, sadarlah aku, kau tidak bersamaku,
Namun ketahuilah, kau masih dalam diriku
Terima kasih telah menjadi "segalanya" bagiku.

Kamis, 11 Juni 2009

BINTANG JATUH


NO TIME WITHOUT CRY

Oleh : Ardi Tahu

No…time without cry…!!!

Iyah…tangisan hanyalah gumpalan seyum yang tertunda.

Senyum & tangis berpendar & bikin hidup lebih perfek.

Nikmati saja…tanpa harus menangis di atas tangisan…

ato tersenyum di atas senyuman.

Tak perlu kaki indah tuk berdansa dengan waktu.

Hanya patuh pada ritme.

Dan kita menjelma menjadi dawai tanpa musisi.

LESSONS ABOUT LOVE


Oleh : Ardi Tahu

Cinta,,, idealnya tak butuh tali…!!!

Tak perlu disuruh untuk pergi….

sebab dia kembali…jua tanpa pernah diminta